“Indonesia Perlu Seperti Singapura atau Korea”

KOMPAS.com - Cloud bakal mengalami pertumbuhan besar. Data dari lembaga riset Gartner menunjukkan bahwa bisnis komputasi awan ini bakal bernilai 121 miliar dollar AS pada 2015, naik hampir empat kali lipat dibandingkan angka 36,8 miliar dollar yang tercatat pada 2010.

Di Indonesia sendiri, Presiden Direktur PT Virtus Technology Indonesia Erwin Kuncoro menyebutkan bahwa nilai bisnis cloud  bakal mencapai Rp 5,4 triliun pada 2014, naik 50 persen dibanding tahun sebelumnya.

Namun, ia juga mengatakan bahwa pertumbuhan cloud di Tanah Air masih tersandung sebuah masalah “klasik”, yaitu koneksi internet yang kurang memadai.

“Kita perlu (koneksi internet) broadband yang bagus. Kita tahu bahwa Indonesia belum sebagus Singapura atau Korea (Selatan) infrastrukturnya,” ujar Erwin dalam acara Media Gathering di Belitung, minggu lalu.

Dua negara yang disebut Erwin itu memang memiliki kualitas koneksi internet yang terbilang “bagus”. Korea Selatan, misalnya, konsisten memegang predikat sebagai negara dengan koneksi terkencang di dunia dengan kecepatan koneksi rata-rata mencapai 21,9 Mbps, menurut data kuartal 4 2013 dari Akamai.

Menurut sumber yang sama, Singapura mencatat angka kecepatan koneksi internet rata-rata 7,9 Mbps. Adapun rata-rata kecepatan koneksi internet Indonesia hanya 1,6 Mbps. Padahal, perkembangan bisnis cloud sangat bergantung pada kualitas jaringan internet di sebuah negara.

Data digital akan turut mengalami kenaikan eksponensial bersama dengan pertumbuhan cloud. Mengutip data lembaga riset IDC, Country Manager EMC  Indonesia Adi Rusli menyebutkan bahwa jumlah data digital bakal mencapai 44 zetabytes pada 2020, naik 10 kali lipat dibandingkan angka 4,4 zetabytes pada 2013.

“Namun perkiraan ini biasanya sedikit meleset karena jumlahnya justru lebih besar lagi,” kata Adi.

Related Posts:

Cara Tukar Charger iPhone di Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Apple memutuskan untuk menarik alat pengisi daya baterai(charger) untuk iPhone 3Gs, 4, dan 4s di 37 negara, termasuk di Indonesia. Hal itu dilakukan setelah Apple menilai charger tersebut cacat produksi dan menimbulkan suhu panas berlebih (overheat).

Cara mengindentifikasi charger yang bermasalah itu bisa dilihat dari label di antara cabang penghubung listrik. Charger yang bermasalah menunjukkan kode Model A1300 dan huruf “CE” berwarna abu-abu tua.

Charger tersebut dikemas bersama dengan iPhone 3Gs, 4, dan 4s untuk pasar Indonesia.Charger model ini juga dijual secara terpisah.

Menurut panduan, charger itu akan ditukar secara gratis dengan charger desain baru yang menunjukkan kode Model A1400 dan huruf “CE” warna putih dalam garis abu-abu.

Bagi konsumen yang ingin melakukan penukaran, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu toko retail produk Apple yang telah ditunjuk untuk menggelar program penukaran. Daftar toko dan lokasinya bisa dilihat di tautan ini. Karena, tidak semua toko retail Apple di Indonesia menerima program penukaran tersebut.

Pada Selasa (17/6/2014), KompasTekno melakukan penukaran charger iPhone 4s di iBox Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Petugas teknis memeriksa kode model charger lalu memverifikasi nomor seri iPhone sebagai bagian dari proses penukaran.

Anda akan diminta mengisi informasi nama lengkap, alamat rumah, nomor ponsel, dan email. Beberapa saat kemudian, KompasTekno menerima email dan diberikan selembar faktur sebagai bukti penukaran charger.

Dalam faktur dijelaskan, proses penukaran ini membutuhkan waktu paling lama 21 hari kerja. Petugas teknis berkata akan menghubungi konsumen via email atau telepon jikalaucharger desain baru sudah tersedia di toko mereka.

21 hari memang cukup lama, dan selama itu konsumen harus mengisi daya baterai iPhone dengan menghubungkannya ke port USB di komputer.

Update: KompasTekno dihubungi lewat telepon dan email bahwa unit charger pengganti telah tersedia untuk diambil pada Kamis (26/6/2014). Berdasarkan pengalaman ini, proses penukaran charger membutuhkan waktu 9 hari.

Related Posts:

HTC One M8 Lebih Mahal dari Galaxy S5

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga ponsel pintar Android HTC One (M8) di Indonesia akhirnya terungkap. Ponsel itu dihargai Rp 9,5 juta, atau lebih mahal Rp 1 juta dibandingkan Samsung Galaxy S5.

Harga itu diketahui setelah HTC membuka pemesanan One M8 pada Selasa (13/6/2014) melalui salah salah satu situs e-commerce di Indonesia. Belum diketahui kapan produk itu akan dijual luas ke pasar.

One M8 memiliki dua pesaing kuat, yaitu Samsung Galaxy S5 yang sudah dipasarkan pada pertengahan April dan Sony Xperia Z2 yang resmi dipasarkan pada akhir Mei 2014. Keduanya diharga Rp 8,5 juta.

One (M8) mengusung desain layar berukuran 5 inci dengan resolusi Full HD (1.920 x 1.080 pixel). HTC menyediakan memori internal 16 GB, namun sekarang dilengkapi dengan slot MicroSD untuk memperluas penyimpanan data.

Ia dibekali prosesor quad-core Qualcomm Snapdragon 801 kecepatan 2,3 GHz, dikombinasikan dengan unit prosesor grafis Adreno 320, RAM 2 GB, serta sistem operasi Android 4.4.2 (KitKat) yang terbungkus tampilan Sense 6 dan sejumlah fitur khas HTC, seperti Blink Feed dan Zoe.

Sektor kamera merupakan yang paling menarik dari One M8. Ponsel ini disertai kamera 5MP di bagian depan yang mampu mengambil foto dengan resolusi tinggi serta punya sudut pandang yang lebar.

Sementara di bagian belakang terdapat dua lampu kilat LED, masing-masing berwarna putih dan kuning, serta dua unit kamera. Kamera bawah yang berukuran besar berguna untuk mengambil kelebaran gambar (wide) serta kamera atas yang berukuran lebih kecil berguna untuk mengambil kedalaman gambar (depth).

Related Posts:

Telkomsel Ingin Raup Pendapatan dari Aplikasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Selain dari layanan data (internet), perusahaan telekomunikasi Telkomsel berusaha meningkatkan pendapatannya dari layanan digital dan aplikasi mobile. Dalam waktu dekat ini, setidaknya ada empat layanan atau aplikasi yang siap diperkenalkan ke publik.

PopCall

Layanan pertama adalah PopCall. Ia memungkinkan pengguna mengirim pesan pop-up yang bersamaan dengan panggilan telepon. Ketika pengguna menelepon ke sebuah nomor, maka di layar ponsel penerima telepon akan muncul pesan teks pop-up yang dibarengi dengan nada dering panggilan tersebut.

Menurut General Manager Mobile News & Directory Telkomsel, Aris Sudewo, layanan ini berguna untuk penelepon yang ingin memberi tahu identitas dirinya kepada si penerima telepon, begitu juga si penerima telepon yang mengetahui siapakah orang di balik nomor telepon yang tak disimpan pada perangkatnya.

Untuk memakai layanan ini pengguna dikenakan biaya Rp 1.650 untuk pemakaian harian, Rp 3.300 untuk mingguan, dan Rp 5.500 untuk bulanan.

HelloDoctor

Layanan kedua yang disiapkan Telkomsel adalah aplikasi HelloDoctor, yaitu sebuah wadah yang memungkinkan pasien berkonsultasi dengan dokter melalui SMS maupun telepon. Aplikasi ini berasal dari Afrika Selatan dan di Indonesia, mereka telah bekerjasama dengan Telkomsel dan Koperasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Telkomsel bakal mendulang pendapatan dari tarif yang dikenakan kepada pelanggan Rp 2.200 untuk pemakaian harian, Rp 15.400 untuk mingguan, dan Rp 55.000 untuk bulanan.

"Jika sudah bayar tarif itu, pengguna tidak lagi dikenakan biaya tambahan untuk SMS ataupun telepon," ujar Aris di sela acara pengujian jaringan jalur mudik kereta api dari Jakarta hingga Surabaya, Senin (9/6/2014).

ZonaGratis

Layanan ketiga adalah ZonaGratis yang menyediakan berbagai konten gratis, mulai dari konten pesan teks, wallpaper, video, MP3, RBT, game, dan aplikasi.

Aris menjelaskan, ZonaGratis ditujukan kepada pelanggan pemula untuk lebih mengenalkan layanan atau aplikasi digital. Telkomsel tidak mengenakan tarif tambahan untuk meningkatkan pendapatan, namun lebih bertujuan menggenjot pemakaian layanan data (internet).

Bola Samba
Aplikasi yang terakhir adalah Bola Samba. Aplikasi khusus Piala Dunia 2014 ini ditujukan kepada para pecinta sepak bola dan bisa diunduh gratis. Ia menyediakan informasi jadwal pertandingan, statistik, klasemen, skor pertandingan, hingga live streaming.

"Kami berharap pemakaian layanan data bisa meningkat dari mereka yang menonton pertandingan secara langsung dari ponsel atau tablet," tambah Aris.

Rencananya, keempat aplikasi ini akan diluncurkan ke publik pada akhir Juni 2014.

Layanan digital merupakan salah satu penopang bisnis utama dalam industri telekomunikasi di masa depan. Di Telkomsel, layanan digital memberi kontribusi 20 persen terhadap total pendapatan sebesar Rp 60 triliun di tahun 2013. Tahun 2014 ini, perusahaan menargetkan pertumbuhan layanan digital bisa mencapai 50 persen.

Saat ini Telkomsel memiliki sekitar 135 juta pelanggan dengan 70 juta di antaranya adalah pelanggan layanan digital.

Related Posts:

Speedup SmartWatch "Mewah" Diperkenalkan di Taiwan

TAIPEI, KOMPAS.com - Memanfaatkan momen Computex 2014 di Taiwan, Speedup memperkenalkan produk wearable device baru bernama SmartWatch S. Jam tangan pintar ini merupakan versi "mewah" dari produk SpeedUp SmartWatch yang sudah beredar sebelumnya.

Disebut "mewah" karena SmartWatch S menggunakan bahan logam untuk cangkang jam dan bagian strap, berbeda dari SmartWatch terdahulu yang terbuat dari campuran plastik dan karet.

Karena itu, harganya pun dipatok lebih mahal. "Kami belum menentukan harga, namun tak akan lebih dari 200 dollar AS," ujar Wakil Presiden Produk dan Pemasaran Speedup Rahmad Widjaja Sakti ketika ditemui sebelum perkenalan resmi SmartWatch S di stand Intel di pusat eksebisi Nangang, Taipei,  Rabu (4/6/2014).

Oik Yusuf/KompasTekno
Dibanding pendahulunya, Speedup SmartWatch S mengalami perubahan dari sisi materialnya yang kini berbahan campuran logam.
SpeedUp bekerjasama dengan Intel untuk membikin tablet yang diperkenalkan bersama dengan SmartWatch S. Brand lokal ini pun memajang produknya di stand milik raksasa chip tersebut.

Selain jenis material, ada beberapa aspek lain dari SpeedUp SmartWatch S yang berbeda dari produk sebelumnya, seperti tombol "back" yang dipindahkan ke muka perangkat dan metode pengisian baterai yang tak lagi mengandalkan jack audio 3,5mm, melainkan charger 3 pin mirip jam tangan pintar Pebble. 

Jeroan SpeedUp SmartWatch S sendiri disebut tetap sama dengan SmartWatch pertama. "Masih dengan RAM 512 MB dan storage 4 gigabyte," jelas Rahmad. 

Melalui SpeedUp SmartWatch S, Rahmad mengaku pihaknya hendak merengkuh segmen pengguna yang lebih luas. "Kami membidik konsumen yang lebih dewasa namun tetap ingin tampil trendi," pungkasnya.

Oik Yusuf/KompasTekno
Beberapa perubahan lain diterapkan pada Speedup SmartWatch S, termasuk port isi ulang daya baterai yang tidak lagi melalui jack audio.

Related Posts:

Nokia Mau Bikin Pemandu Wisata Virtual

KOMPAS.com - Divisi peta dan lokasi Nokia akan meningkatkan kemampuan petanya, Nokia Here, dengan menambahkan fitur pemandu wisata virtual. Untuk melakukannya, Nokia dikabarkan telah mengakuisisi perusahaan Desti.

Desti adalah aplikasi perencana perjalanan (travel-planning) virtual dengan kepandaian buatan (Artificial Intelligence), yang dikembangkan dari penelitian yang sama yang menghasilkan Siri dan Nuance.

Menurut Engadget (30/5/2014), karena software Desti memiliki bahasa pemrosesan yang sama, maka ia bisa menggunakan metadata dan ulasan online dari konsumen akan suatu tujuan wisata, dan menyajikannya berdasar pada apa yang pengguna cari.

AI milik Desti bisa menumpulkan beragam konteks permintaan dari penggunanya, dan mengumpulkan rekomendasi-rekomendasi yang ada di internet untuk kemudian menyajikannya dalam bahasa yang mudah.

Pengguna kemudian bisa berkomunikasi secara verbal dengan Desti, layaknya berkomunikasi dengan Siri, asisten pribadi dalam Apple iPhone. Hanya saja, percakapan tersebut hanya terbatas dalam konteks tujuan wisata saja.

Walau demikian, Nokia belum menjelaskan lebih detil, bagaimana Nokia Here saat diintegrasikan dengan Desti.

Vice President of Search and Places Nokia, Don Zereski pun hanya memberikan sedikit bocoran, "Nokia ingin membuat kelas layanan lokasi baru yang bisa tahu siapa Anda dan apa yang Anda cari, bahkan sebelum Anda bertanya," ujarnya.
Bisa jadi, Nokia Here ke depannya akan menjadi gabungan antara Foursquare dan Google Now.

Related Posts:

Dampak Teknologi atas Kemampuan Belajar

KOMPAS.com - Para guru di Irlandia Utara mengungkapkan kekhawatiran dampak teknologi modern terhadap kemampuan belajar anak di sekolah.

Masalah itu menjadi salah satu pembahasan dalam konferensi tahunan Persatuan Guru dan Dosen, ATL, yang berlangsung di Belfast, Kamis 22 Mei.

Mereka mengatakan prihatin dengan banyaknya waktu yang digunakan anak-anak dalam menggunakan komputer dan peralatan digital lain di luar sekolah.

Kebiasaan tersebut, menurut ATL, menyebabkan murid-murid menghadapi kesulitan untuk berkonsentrasi di sekolah dan juga tidak bisa bermain serta berinteraksi dengan baik.

"Kami mendengar laporan-laporan tentang anak yang masih amat muda yang tiba di sekolah dan tidak bisa berkonsentrasi dan bersosialisasi dengan baik karena menghabiskan waktu terlalu banyak di permainan digital dan media sosial," jelas Mark Langhamer, Direktur ATL Irlandia Utara.

ATL mengharapkan Kementerian Pendidikan Inggris mengeluarkan petunjuk kepada semua orang tua tentang batasan waktu anak-anak dalam menggunakan peralatan digital.

Potensi bahaya

Langhamer menegaskan para guru mengakui bahwa teknologi digital memberi keuntungan besar kepada murid-murid.

"Namun tampaknya kurang kesadaran tentang potensi bahayanya, dan kami berpendapat Kementerian Pendidikan perlu mengambil tindakan untuk membuat lebih banyak orang tua yang sadar akan masalah itu."

Salah seorang guru kelas empat dan lima, Emma Quinn, mengatakan dampak terlalu lama di layar komputer terlihat di sekolah.

"Kurangnya motivasi di kalangan para murid, peralatan-peralatan itu benar-benar merusak kemampuan belajar mereka."

Related Posts:

Axioo Targetkan 5 Besar di Indonesia

KOMPAS.com - Axioo sebagai brand elektronik lokal, khususnya laptop, di tahun 2014 ini memiliki target untuk bertahan di posisi 5 besar vendor laptop yang bersaing di pasar Tanah Air. Axioo optimis bisa mencapai target tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Bob Suete Labesani, selaku Head of Business Unit IT Device, PT Tera Data Indonusa selaku pemegang merek Axioo di Indonesia dalam seminar "Bagaimana membangun brand lokal di pasar global" di ajang pameran CHIP Fiesta 2014 di Universitas Budi Luhur, Jakarta (20/5/2014).

"Target tahun ini kami ingin mengamankan posisi lima besar di pasar dalam negeri, kami mengincar pangsa pasar 7 hingga 9 persen," demikian ujar pria yang kerap disapa dengan Bob ini.

Diterangkan oleh Bob, tahun lalu Axioo berhasil meraih posisi kelima di belakang Asus, Acer, Lenovo, dan HP. Dan fokus tahun ini adalah untuk mempertahankan prestasi tersebut.

Menyinggung persaingan Axioo dengan vendor-vendor internasional lain, Bob mengatakan Axioo memiliki strategi untuk berkompetisdi di luar pusat (Jakarta).
"Brand lokal yang bersaing di Jakarta itu ibaratnya menggarami air laut," ujarnya. Artinya, usaha yang dilakukan hanya akan berbuah sia-sia.

Karena itu Axioo berkonsentrasi membidik pasar-pasar di daerah. Lagipula, besarnya investasi dan biaya yang dikeluarkan untuk biaya marketing diakui Bob jauh lebih murah dan efektif di daerah-daerah.

"Jika di Jakarta, kami harus mengeluarkan dana sekitar Rp 200-300 juta untuk beriklan di media nasional, namun di daerah, kami hanya butuh biaya 70 juta per bulan untuk memasang baliho-baliho yang tersebar dimana-mana," terang Bob.

Dalam merangkul konsumen baru, Axioo pun memiliki strategi dengan bekerjasama dengan kampus-kampus untuk menyediakan perangkat komputer atau laptop.

"Kami bekerjasama dengan beberapa universitas di Jakarta dalam menyediakan laptop sebagai perangkat pendukung pembelajaran. Dengan demikian, tiap tahunnya kami bisa mendapatkan 200-300 pengguna baru," demikian papar Bob.

Selain bersaing di pasar laptop, Axioo baru-baru ini juga terjun di pasar smartphone dan tablet PC.

Related Posts:

Motorola: "Smartwatch" Saat Ini Jelek Semua

KOMPAS.com - Motorola Mobility sedang bersiap merilis wearable gadget pertamanya, Moto 360, pada akhir tahun ini. Namun, Motorola lebih dulu sesumbar dengan mengatakan bahwa jam tangan pintar (smartwatch) yang beredar di pasar saat ini lebih jelek di bandingkan produk buatannya.

Menurut Mark Randall, Senior Vice President of Supply Chain and Operations Motorola, Moto 360 lebih keren dan memiliki solusi dari kelemahan smartwatch yang ada saat ini.

"Jika membandingkan Moto 360 dengan smartwatch lain, jujur saja menurut kami produk-produk tersebut terlihat jelek," imbuh Randall, seperti dikutip dari Trusted Review(14/5/2014).

Saat ditanya apa yang dimaksud dengan jelek menurut Randall itu, ia menjelaskan bahwa sebuah produk memerlukan identitas yang unik, berbeda dari yang lain.

Ia menambahkan, identitas yang dimiliki oleh Smasung Gear 2 atau Sony SmartWatch 2 itu kurang seksi. "Orang pasti tidak ingin terlihat terlalu sering menggunakannya," ujar Randall.

Moto 360 mengusung desain yang berbeda dan dari smartwatch kebanyakan. Perusahaan yang telah diakuisisi oleh Lenovo itu membuat desain jam tangan pintar dengan bentuk lingkaran yang cukup besar, sementara produk lainnya berbentuk kotak.

"Kami telah mendapatkan masukan yang positif dari smartwatch kami, itu berkat desain Moto 360 yang cantik," katanya.

Moto 360 pertama kali diperkenalkan Motorola pada Maret 2014 lalu, dan rencananya akan mulai dijual ke pasar pada paruh kedua tahun 2014 ini.

Walau demikian, Motorola belum membeberkan spesifikasi detail smartwatch itu, termasuk kapan tanggal rilisnya. Randall hanya mengonfirmasi bahwa Moto 360 akan dijual cukup mahal, tak seperti dua smartphone-nya yang baru saja dirilis, Moto G dan Moto E.

Related Posts:

Gamatechno Tawarkan "Payung" untuk Kota Pintar Indonesia

KOMPAS.com - Gamatechno, sebuah perusahaan yang lahir dari kampus Universitas Gajah Mada, Yogyakarta, memperkenalkan gtSmartCity Solution sebagai "payung" untuk solusi kota pintar di Indonesia. 

Seperti disampaikan dalam keterangan tertulis yang diterima KompasTekno, gtSmartCity Solution akan memayungi seluruh rangkaian produk-produk yang selama ini ditawarkan Gamatechno. Solusi itu akan berfokus pada empat sektor: pendidikan, layanan pemerintah, industri transportasi dan logistik, serta industri lifestyle

Untuk pendidikan, solusi bernama gtCampus Suite membawa sistem informasi terintegrasi yang bisa membantu proses bisnis perguruan tinggi. Mulai dari penerimaan calon mahasiswa, pengelolaan perkuliahan, hingga pengelolaan aset. 

Untuk pemerintahan, tersedia solusi gtPerizinan, gtAspirasi dan gtGroupware. Untuk industri transportasi dan logistik, beberapa yang sudah dikembangkan termasuk gtFleet, gtSmartTicket System dan mTransport. Sedangkan untuk segmen lifestyle, Gamatechno mengembangkan produk-produk aplikasi back-end dan front-end untuk taman hiburan dan wisata.  

Selama ini, Gamatechno juga pengembangan produk dan layanan sistem berbasis teknologi smartcard, RFID dan NFC. Nantinya, hal itu akan dialihkan untuk dikelola anak perusahaan Gamatechno yaitu PT Aino Indonesia.

Related Posts:

Mencoba Jam Tangan Android Kitkat

KOMPAS.com -- Speedup Smartwatch merupakan wearable device berupa jam tangan pintar dari vendor lokal Indonesia yang pertama kali diperkenalkan pada ajang Mobile World Congress 2014 di Barcelona, Spanyol, menjelang akhir Februari. Pertengahan Maret lalu, Speedup Smartwatch memasuki pasar Indonesia dengan banderol harga Rp 1,5 juta.

Perangkat ini menggunakan sistem operasi Android 4.4 "Kitkat" dan mampu terhubung kesmartphone Android atau iOS melalui Bluetooth. Pengguna cukup mengunduh aplikasi Speedup Smartwatch dari toko aplikasi lalu melakukan sinkronisasi lewat program tersebut.

Dengan terkoneksi ke smartphone, Speedup Smartwatch bisa meneruskan berbagai informasi dan notifikasi yang diterima oleh ponsel, seperti keterangan cuaca, pesan masuk di aplikasi instant messaging, serta SMS. Kendati demikian, perangkat ini tak mesti disambungkan dengan smartphone dan bisa berfungsi secara mandiri, layaknya jam tangan biasa yang diimbuhi sejumlah fitur ekstra. 

Fitur ekstra dimaksud meliputi tambahan aneka widget yang berkorelasi dengan peran Speedup Smartwatch sebagai wearable device. Misalnya, ada widget bertema kesehatan yang mampu mengukur hal-hal seperti jumlah langkah kaki pengguna dalam sehari dan perkiraan jumlah kalori yang dibakar.

Penampilan Speedup Smartwatch sendiri relatif sederhana dengan desain yang simpel dan minim tombol layar. Seperti apa? Ikuti hasil penelusuran singkat Kompas Teknodalam deretan foto berikut ini.

oik yusuf/ kompas.com
Speedup Smartwatch dan kotak kemasannya.
oik yusuf/ kompas.com
Speedup Smartwatch, direntangkan.
Keseluruhan bagian jam terlihat ketika dibentangkan. Speedup Smartwatch menggunakan sabuk berbahan karet elastis yang terasa kesat di tangan. Demikian pula dengan tombol-tombol dan tubuh jam di sekeliling layar yang dilapis material serupa.

oik yusuf/ kompas.com
Bagian belakang Speedup Smartwatch.
oik yusuf/ kompas.com
Dua tombol navigasi di sisi kanan Speedup Smartwatch.
Hanya ada dua tombol yang tersedia, yaitu tombol Power dan Return. Selain dengan menekan tombol Return, untuk kembali ke layar sebelumnya, pengguna bisa menyapukan dua jari dari atas layar ke arah bawah.

oik yusuf/ kompas.com
Aksesori babel USB-audio 3,5 mm.
Speedup menyertakan sebuah kabel USB ke jack audio 3,5mm untuk keperluan pengisian baterai lewat konektor yang tersedia pada jam. Kabel ini cukup dihubungkan ke laptop atau adapter USB yang banyak tersedia. 

Daya tahannya sendiri diklaim bisa mencapai waktu dua hari, tetapi itu juga tergantung dari pemakaian. Di tangan KompasTekno, perangkat ini bisa bertahan setidaknya selama satu hari penuh dengan pemakaian casual, sesekali melongok jam dan notifikasi.

oik yusuf/ kompas.com
Sebuah widget akan membantu pengguna memantau kapasitas baterai.
oik yusuf/ kompas.com
Speedup Smartwatch saat dikenakan di tangan.
Begitu dikenakan di tangan, bagian layar Speedup Smartwatch terlihat mendominasi. Jam tangan ini memiliki sertifikat anti-air IP57 sehingga aman dipakai dalam kondisi hujan atau basah, tetapi ia tak dirancang untuk dipakai berenang.

oik yusuf/ kompas.com
Memakai Speedup Smartwatch.
Navigasi cukup mudah dilakukan, cukup dengan menyapu jari ke arah kanan dan kiri untuk menjelajahi widget dan aplikasi dalam app drawer. Setiap layar bisa memuat hingga empat icon

Untuk menyalakan layar, pengguna bisa menekan tombol power atau memutar jam kira-kira sebanyak 45-60 derajat searah jarum jam. Gyrometer yang tertanam di dalamnya secara otomatis akan menyalakan layar (ada jeda waktu lebih kurang 1 detik) sehingga pengguna bisa melihat jam dengan mudah, ketika kedua tangan sedang sibuk memegang gelas, misalnya. 

Dalam praktiknya, hal ini terasa sedikit mengganggu karena jam akan otomatis menyala sendiri secara berulang-ulang ketika ditempatkan dalam posisi tertentu, misalnya seperti terlihat dalam foto di bagian paling atas dari artikel ini. Atau ketika pengguna memiringkan tangan tanpa maksud melihat jam, seperti ketika bertolak pinggang.

Di samping memboroskan baterai, hal tersebut juga membuka kemungkinan kesalahan input karena fungsi touchscreen turut diaktifkan begitu layar menyala.

oik yusuf/ kompas.com
Dua pilihan tampilan jam pada Speedup Smartwatch. Ada banyak pilihan lainnya yang disediakan.
Soal layar itu sendiri, Speedup Smartwatch menyediakan display berbentuk persegi dengan resolusi 240x240. Tampilannya tak terlalu tajam dan cenderung pixelated, tetapi masih bisa menampilkan teks dengan jelas. 

Tentu, sebagai perangkat yang sejatinya adalah sebuah jam tangan, Speedup Smartwatch menyediakan beberapa tampilan jam yang bisa dipilih, mulai dari desain "klasik" dengan tiga jarum penunjuk hingga yang berkesan modern. Dua di antaranya bisa dilihat dalam gambar di atas.

oik yusuf/ kompas.com
Ingin merekam aktivitas fisik? Speedup Smartwatch memiliki aplikasi fitness yang bisa memantau sejumlah parameter seperti langkah kaki dan jarak tempuh.
oik yusuf/ kompas.com
Notifikasi di Speedup Smartwatch.
Speedup Smartwatch akan meneruskan notifikasi yang diterima oleh smartphone, termasuk SMS dan instant messaging. SMS akan ditampilkan secara penuh, tetapi tidak demikian dengan pesan instan yang hanya menampilkan nama kontak pengirim pesan.

oik yusuf/ kompas.com
Speedup Smartwatch bisa membunyikan dering ponsel dari jauh.
Satu kemampuan unik lainnya adalah "Remote Ring" yang bisa dipakai untuk membunyikan nada dering smartphone yang terhubung ke Speedup Smartwatch selama beberapa detik, walaupun ponsel bersangkutan sedang disetel ke mode silent atauvibrate. Tentu, jangkauannya sebatas gelombang Bluetooth yang tak terlalu jauh.

Meski demikian, fitur ini bisa berguna apabila pemilik smartphone sedang kebingungan karena lupa di mana menaruh perangkat itu.

Speedup Smartwatch sebenarnya adalah gadget Android mini yang dibuat dalam bentuk jam tangan. Komponen-komponen yang tertanam di dalamnya mirip dengan gadget mobile lain, mencakup prosesor (1GHz), internal storage (4GB), dan RAM (512MB).

Karena itu, ia pun bisa menjalankan aplikasi-aplikasi Android yang dibuat khusus untuk Speedup Smartwatch. Pihak Speedup sendiri pada saat peluncuran Smartwatch telah berjanji bakal mendorong pengembangan konten lokal untuk dipakai di gadget tersebut.
Editor: Wicak Hidayat

Related Posts:

Ini Dia Ponsel Paling Laris Sepanjang Masa

KOMPAS.com — Ponsel apa yang paling laris di dunia? Sebagian besar pasti akan menjawab iPhone atau Galaxy, dua smartphone yang paling populer saat ini. Namun, tahukah Anda bahwa sebenarnya Nokia-lah yang masih memegang rekor tersebut.
Situs ZDNet telah merangkum data dari berbagai sumber untuk menentukan 20 ponsel terlaris dalam kurun waktu dari tahun 2000 hingga kini atau pada era milenium.

Dalam riset tersebut, terungkap bahwa ternyata Nokia unggul dalam hal adu laris. Adalah ponsel Nokia 1100 yang mengantarkan Nokia menjadi merek nomor satu dalam hal penjualan gadget-nya.

Tercatat, ponsel yang diluncurkan Nokia pada tahun 2003 tersebut telah terjual lebih dari 300 juta unit. Walau masih kalah dari jumlah penjualan kumulatif semua seri iPhone, Nokia 1100 masih lebih unggul dibanding tiap-tiap model iPhone yang telah dikeluarkan oleh Apple.

Mengapa sebuah Nokia 1100, yang hanya memiliki layar monokrom dan fungsi dasar telepon dan SMS, bisa laku keras di pasaran?
Kesuksesan Nokia 1100 tersebut utamanya didukung oleh harga jualnya yang murah. Ponsel tersebut pada masanya dijual dengan harga rata-rata 10 dollar AS.

Untuk diketahui, layar Nokia 1100 hanya memiliki resolusi 96 x 65 piksel dan menampilkan empat baris pesan teks saja. Ponsel ini tidak memiliki browser, kamera, dan tidak ada koneksi mobile data di dalamnya. Game yang dimiliki pun hanya dua, satu di antaranya adalah Snake.

Namun, ada satu fitur yang menjadi ciri khas dari Nokia 1100, yaitu lampu senter yang ada di bagian atas ponsel. Untuk menyalakan senter tersebut, pengguna cukup menekan tombol "C" beberapa saat.

Tampaknya, prestasi penjualan Nokia 1100 masih akan bertahan cukup lama. Apple bisa saja menjual 47 juta iPhone dalam satu kuartal.
Samsung juga bisa menjual sekitar 20 juta smartphone Galaxy-nya. Namun, sepuluh tahun yang lalu, angka tersebut tidak akan setinggi itu jika kedua vendor hanya menjual satu model ponsel saja.

Model pemasaran seperti yang dilakukan Apple dan Samsung itulah, di mana keduanya membuat model berbeda untuk satu brand yang sama, yang membuat rekor Nokia 1100 sulit dipecahkan.

Sementara Nokia, khususnya divisi handset dan layanan, sejak 25 April lalu telah menjadi bagian dari Microsoft dan tidak akan memproduksi smartphone dengan brand mereka sendiri.

Related Posts:

Soal Smartwatch, Bos Apple Pentingkan Kualitas

KOMPAS.com - CEO Apple, Tim Cook dalam pidato laporan keuangan perusahaan di kuartal kedua tahun fiskal 2014 menegaskan bahwa fokus utama Apple adalah membuat perangkat yang berkualitas ketimbang perangkat yang laku di pasaran.

Komentar Cook tersebut adalah tanggapan dirinya tentang rival Apple, Samsung yang banyak merilis produk ke pasar, mulai dari smartphone untuk semua segmen kelas bawah, menengah, dan atas, hingga wearbale gadget yang terkesan terburu-buru dipasarkan.

"Kami lebih peduli terhadap detil, dan jika detil dan kualitas adalah yang utama, maka untuk mewujudkan hal tersebut akan membutuhkan waktu yang lama, itulah yang terjadi selama ini," ujar Cook menanggapi smartwatch Apple yang belum juga dirilis.

Dikutip dari Digital Trends (24/4/2014), pendapat Cook tersebut adalah alasan yang diberikan kepada para investor, mengapa Apple tak kunjung merilis jam tangan pintarnya.

Makin banyak vendor lain yang merilis wearable gadget tersebut, maka tekanan terhadap Apple untuk membuat jam tangan pintar yang lebih baik dan berkualitas juga semakin tinggi.

Cook juga mengambil contoh kasus-kasus sebelumnya, ketika Apple bukanlah perusahaan yang pertama kali memperkenalkan pemutar MP3, atau smartphone dan tablet. Namun, menurut Cook, Apple justru sukses di bidang tersebut.

"Tablet PC sudah mulai dipasarkan sekitar sepuluh tahun yang lalu, namun Apple menjadi perusahaan pertama yang sukses memasarkan tablet (iPad) modern, begitu juga untuk smartphone (iPhone) dan pemutar MP3 (iPod)," demikian terang Cook.

"Karena itulah, penting bagi kami untuk membuat produk yang berkualitas, ketimbang yang paling laku di pasaran," tegasnya.

Walau pendapat Cook tersebut nampaknya berlaku untuk hardware Apple, namun di sisi software, Apple juga pernah melakukan kesalahan saat merilis Apple Maps. Saat itu, produk tersebut terkesan belum siap manakala diluncurkan di tahun 2012.
Sumber: Digital Trends
Editor: Wicak Hidayat

Related Posts:

Apple Coba Patenkan "Gesture Unlock" ala Android

KOMPAS.com - Gadget Apple dikenal dengan mekanisme pembuka kunci layar "slide to unlock", sedang perangkat Android memiliki "pattern unlock" dimana untuk membuka kunci pengguna harus menyapu jari melewati sejumlah titik yang ditampilkan untuk membentuk pola tertentu.

Mekanisme yang telah disertakan dalam ponsel Android sejak 2008 ini menjadi salah satu fitur keamanan di samping opsi input PIN atau password dan identik dengan perangkat berbasis sistem operasi tersebut.

Nah, belakangan, Apple rupanya merasa tertarik dengan metode pembuka kunci yang mengandalkan gerakan jari itu. 

Informasi yang baru mengemuka menyebutkan bahwa pada akhir 2012 lalu Apple mengajukan paten untuk teknologi bernama "Gesture entry techniques". Ini tak lain merupakan varian pattern unlock untuk dipakai di gadget Apple sendiri.

Menurut penjelasan dalam dokumen paten yang dikutip oleh Geek.com, seperti pada ponsel Android, pattern unlock ala Apple menyediakan sembilan titik 3x3 di layar yang harus dihubungkan. 

Tapi mekanismenya lebih canggih karena pengguna bisa menambahkan titik-titik tak terlihat yang juga harus dilewati atau dihindari untuk melakukan unlock. 

Bisa juga memasukan persyaratan tertentu agar proses unlock lebih sulit dilakukan, misalnya dengan mengharuskan jari untuk berhenti selama beberapa saat ketika berada di titik tertentu. 

Meski canggih, agaknya kecil kemungkinan bahwa Apple bakal segera menerapkan teknologi ini di gadget mobile buatannya. Perusahaan tersebut untuk sementara ini terlihat lebih fokus dengan pengembangan mekanisme pemindai sidik jari TouchID.

Related Posts:

iPhone 6 Bakal Lebih Mahal?

KOMPAS.com - iPhone 6 ramai dikabarkan bakal mengusung layar lebih lebar dengan dua pilihan ukuran, 4,7 inci dan 5,5 inci. Belakangan, beredar informasi bahwa yang lebih besar dari iPhone 6 bukan hanya layarnya saja, melainkan juga harganya.

Kabar tersebut datang dari analis firma riset keuangan Jefferies, Peter Misek, yang dikutip oleh Cnet. Menurut dia, Apple sedang bernegosiasi dengan para operator seluler untuk menaikkan harga iPhone 6 sebesar 100 dollar AS.

Operator seluler boleh jadi akan setuju dengan permintaan Apple. Misek beralasan bahwa Apple bisa mendapat apa yang diinginkannya karena tahun ini tak ada lagi smartphone "revolusioner" yang bakal diluncurkan.

"Tidak adanya diferensiasi bisa menjadi alasan Apple akan bisa menaikkan harga. Operator seluler menyadari bahwa iPhone 6 akan menjadi ponsel high-end termutakhir dan mereka akan kehilangan pelanggan apabila tak menawarkannya," tulis Misek dalam nota investor yang dirilis Senin (14/4/2014) kemarin.

Apabila benar-benar terjadi, maka harga iPhone 6 bisa menjadi lebih mahal untuk konsumen dan operator seluler. Misalnya kenaikan harga 100 dollar AS tersebut dipecah dua, maka konsumen boleh jadi harus membayar 50 dollar AS lebih mahal untuk iPhone 6, dibandingkan iPhone generasi sebelumnya. Setengahnya lagi ditanggung operator.

Saat ini, di Amerika Serikat, iPhone 5S dijual seharga 200 dollar AS dengan kontrak 2 tahun. Harga tersebut boleh jadi akan naik menjadi 250 dollar AS.

Apple sendiri dikenal selalu mematok harga yang sama untuk setiap generasi iPhone saat pertama diluncurkan. Produsen tersebut agaknya tak akan mengubah pakem ini meskipun kemungkinannya tetap ada.

Related Posts:

Samsung Rilis Kitkat Murah, Galaxy Ace Style

KOMPAS.com - Samsung mengumumkan dirilisnya smartphone Galaxy Ace Style pada Selasa (8/4/2014), melalui situs resminya. Galaxy Ace Style dengan Android 4.4 KitKat ini ditujukan untuk konsumen kalangan kelas menengah yang ingin merasakan sistem operasi Android terkini.

Galaxy Ace Style yang menyasar kalangan muda yang aktif di media sosial ini memiliki layar dengan ukuran 4 inci dengan materi TFT dan resolusi WVGA. 

Samsung menyertakan prosesor dual core 1,2 GHz dan RAM 512 MB untuk menjalankan KitKat dalam perangkat ini.

Kamera utama yang diusung Galaxy Ace Style memiliki sensor 5 MP, sementara kamera sekundernya memiliki resolusi VGA sebesar 0,3 MP. Baterai yang dimiliki berkapasitas 1500 mAh.

Samsung belum merilis secara resmi berapa harga rekomendasi untuk smartphone ini. Namun menurut The Next Web, Galaxy Ace Style akan dipasarkan dengan banderol harga antara 275-410 dollar AS.

Galaxy Ace Style akan tersedia dalam balutan warna Cream White dan Dark Grey, dan tersedia mulai awal April.

Related Posts:

4 Tantangan Bisnis "E-commerce" di Indonesia

KOMPAS.com - Indonesia sempat masuk dalam daftar negara dengan potensi pertumbuhan industri e-commerce yang cerah, namun hal itu tidak membuat perjalanan industri e-commerce Indonesia berjalan mulus. Bahkan sempat pula dikatakan masih banyak pelaku industri yang merugi. Dinamika tersebut tentu ada sebabnya. Minggu ini situs Quartz membeberkan empat tantangan yang mungkin harus dihadapi oleh industri e-commerce Indonesia. Apa saja tantangan yang dimaksud? Berikut ulasannya.

Banyaknya pengguna Internet yang tak sejalan dengan tingkat penjualan e-commerce ?

Indonesia yang dikenal sebagai negara berpenduduk terbanyak keempat di dunia diketahui memiliki jumlah pengakses internet yang juga cukup banyak. Namun tak disangka hal tersebut rupanya tak berdampak cukup baik terhadap tingkat penjualan e-commerce di Indonesia. Menurut situs Quartz, Indonesia berada di posisi paling akhir dari lima negara di Asia perihal peringkat penjualan e-commerce
 
Walau begitu, diproyeksikan pertumbuhan nilai penjualan e-commerce Indonesia ditargetkan akan bertumbuh dua kali lipat pada tahun-tahun mendatang, yang diikuti pula dengan pertumbuhan mobile commerce di Indonesia yang diprediksi akan ikut mendongkrak pertumbuhan ini. Belum lagi dengan bertumbuhnya pengguna internet di wilayah Indonesia timur juga mampu mendatangkan potensi yang positif bagi bisnis e-commerce Indonesia. (Baca juga: Rakuten perluas layanan e-commerce hingga Wamena Papua)

Akses belanja online di Indonesia masih didominasi oleh kalangan profesional ?

Apa yang menjadi fokus Quartz kali ini cukup menarik. Diketahui, saat ini mayoritas trafik tertinggi dalam aktivitas belanja online berkisar di dalam waktu “jam-jam kantor”. Dikatakan oleh Rio Inaba CEO Rakuten Indonesia yang dimuat dalam pemberitaanQuartz, trafik pembelanjaan online akan meningkat lagi di waktu sore hari atau setelah para pekerja selesai istirahat makan siang. Hal ini menurutnya dikarenakan para pembelanja lebih merasa mudah mengakses situs-situs e-commerce di kantornya ketimbang mengaksesnya di rumah. Masalah ini berkaitan dengan masih lambatnya koneksi jaringan internet di rumah.

Untuk isu seperti ini untungnya Indonesia saat ini tengah berbenah diri seperti contohnya dengan menyiapkan koneksi jaringan internet berkecepatan 10Gbps di tahun 2015 mendatang. Para penyedia layanannya pun juga sudah siap seperti; Telkom Akses, MNC Grup, First Media, dan beberapa pemain lainnya.

Konsumen Indonesia masih menyukai belanja online lewat cara “konvensional”

Walau sudah serba online, nyatanya konsumen Indonesia saat ini masih jauh lebih menikmati belanja online dengan cara lama seperti lewat grup di BlackBerry Messenger (BBM), classified marketplace, forum, hingga layanan jejaring sosial seperti Facebook dan lain-lain. Semua layanan ini merupakan sistem belanja online yang bisa mempertemukan antara penjual dan pembeli (C2C).

Kondisi ini memberikan suatu kesimpulan singkat akan tingkat kepercayaan konsumen di Indonesia masih dipertaruhkan, walau penipuan belanja online sudah tak semarak dulu, namun hal ini tetap menjadi tantangan bagi banyak pelaku industri e-commerce untuk bisa melakukan langkah strategis demi mengedukasi pasar.

Masih terbatasnya layanan pembayaran dan keperluan logistik

Tantangan ini bisa membuktikan bahwa e-commerce bisa menjadi solusi terbaik bagi konsumen Indonesia di tengah-tengah buruknya infrastruktur transportasi. Isu kemacetan dan buruknya sarana transportasi massal ke pusat-pusat perbelanjaan tentu membuat konsumen harus berupaya tinggi untuk dapat berbelanja. Dengan e-commerce masalah tersebut tentu bisa teratasi.

Untuk masalah pembayaran, walau saat ini telah banyak penyedia layanan pembayaranonline yang bermunculan, nyatanya para pelaku e-commerce saat ini masih banyak mengadopsi layanan  pembayaran manual dengan transfer antar rekening maupun kartu kredit. Masalah seperti ini juga seharusnya menjadi isu yang patut diperhatikan oleh para pelaku e-commerce demi memajukan iklim industri e-commerce Indonesia di masa mendatang.

Disclosure: Artikel ini sebelumnya telah dimuat di DailySocial.net. DailySocial.net merupakan salah satu rekanan sindikasi konten dari KompasTekno.

Related Posts:

Cegah Kejahatan di Taksi dengan Aplikasi Android

KOMPAS.com — Mobilitas memang lekat dengan transportasi, tetapi sayangnya lekat juga dengan keamanan individu. Beberapa tahun belakangan kerap terdengar berita tentang kejahatan yang terjadi selama berada di dalam taksi. Berita-berita ini menjadi perhatian publik dan menimbulkan keresahan. Sebab, bagi masyarakat perkotaan, taksi menjadi pilihan transportasi yang aman serta tersedia kapan saja apabila dibutuhkan. 

Hampir tak ada lagi jam operasional yang baku, bukan hanya kegiatan pekerjaan yang panjang, melainkan juga kegiatan pelesiran kuliner, nongkrong, dan bersenang-senang pada akhir pekan atau setelah jam kerja. Apa pun alasannya, ketika tiba waktunya pulang, mungkin Anda akrab dengan saling mengirimkan nomor taksi yang ditumpangi kepada kawan atau orang-orang terdekat dan saling menginformasikan jika sudah sampai tujuan dengan selamat.

Semua ini adalah langkah pencegahan yang umum dilakukan dan memang sudah wajar dilakukan, terutama jika menggunakan alat transportasi pada waktu-waktu yang larut malam (tetapi perlu diingat kejahatan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja dan kepada siapa saja).

Banyak teori yang menjelaskan alasan sebuah tindak kejahatan terjadi. Untuk perampokan yang terjadi di taksi, sederhananya ialah karena motif ekonomi. Namun, dalam melakukan kejahatan, pelaku akan melalui proses pemikiran rasional atau dalam teori kriminologi dikenal dengan "Rational Choices Theory". Pelaku dalam menjerat korban dan juga hitung-hitungan untung rugi berupaya hasil yang diraih dari tindak kejahatan lebih besar ketimbang kerugiannya tertangkap polisi dan masuk penjara.

Tindakan pencegahan yang dilakukan adalah dengan mengurangi keuntungan dari pelaku agar dia tak memiliki kesempatan atau peluang melakukan tindakan kejahatan. Ini dapat diterapkan dalam kasus kejahatan di taksi. Nah, salah satu upaya preventif yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan aplikasi mobil, Naksi. Aplikasi yang tersedia di platform Android ini diciptakan untuk berbagi informasi saat Anda menggunakan jasa taksi ke teman-teman Anda, ala jejaring sosial.

Aplikasi yang dibesut oleh Join Team ini cukup mudah untuk digunakan. Pertama kali membuka aplikasi ini pengguna harus menentukan para "Angels", yakni orang-orang dekat Anda yang akan menerima segala info mengenai "kegiatan naik taksi" Anda.

Anda bisa memilih para Angels ini dari daftar kontak di HP Anda atau teman-teman di Twitter. Nah, saat Anda naik taksi, mulai dari tempat keberangkatan hingga tiba di tempat tujuan, para Angels ini akan menerima berbagai informasi lewat SMS dan direct messagedi Twitter sehingga mereka bisa mengawasi dan menjadi orang yang pertama tahu kalau ada sesuatu.

Informasi yang dikirim kepada para Angels juga cukup lengkap, mulai dari nama perusahaan taksi, pengemudi, nomor taksi, hingga lokasi terkini. Bukan hanya itu, aplikasi ini juga dapat memberi peringatan jika bermasalah.

Lalu, apakah dengan aplikasi ini keamanan penumpang taksi menjadi terjamin? Menurut teori kriminologi, ya, paling tidak bisa mengurangi risiko mengalami kejahatan karena kejahatan terjadi disebabkan oleh minimnya tidak adanya penjagaan.

"Betul karena dalam rational choice itu berkaitan dengan pilihan rasional dari calon pelaku. Artinya, bila dihadapkan dengan keuntungan yang lebih tinggi, dia akan memilih melakukan, dan sebaliknya," ujar Irvan Olii, kriminolog dan dosen Kriminologi Universitas Indonesia.

"Dengan adanya perangkat ini, pilihan rasional dari calon pelaku akan dihadapkan dengan kemungkinan kerugian yang lebih tinggi karena calon korban telah memberikan info keberadaannya kepada orang lain, atau dalam konteks crime triangle, telah memberitahukan pihak 'guardian' yang ia (korban) ketahui," ujarnya.

Namun, apakah aplikasi ini sudah sempurna? Tentunya belum. Masih ada beberapa hal lagi yang bisa diperbaiki. Salah satunya, aplikasi ini juga akan semakin lebih menarik bila terhubung pula dengan aplikasi pemindai atau peta jalan dan bila dapat pula mendapatkan informasi atau memberikan informasi ke pihak yang lebih berwenang, yaitu polisi, seperti info lalu lintas dari TMC Polda Metro.

"Selain itu, aplikasi ini seharusnya juga dapat terhubung dengan jaringan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan pengelola taksi. Artinya, kalau dikaitkan kembali dengan teori crime triangle, pihak 'handler' artinya pihak-pihak yang secara dekat dan langsung dapat mencegah pelaku melakukan jadinya turut mengetahui sehingga dapat turut mencegah tumbuhnya pilihan rasional calon pelaku, yaitu pihak pengelola operasional perusahaan taksi," ujar Olii.

Disclosure: Artikel ini sebelumnya telah dimuat di DailySocial.net. DailySocial.net merupakan salah satu rekanan agregasi konten dari KompasTekno.

Related Posts: